DIRJEN TANAMAN PANGAN BERSAMA KADIS PERTANIAN & KP PROVINSI JAWA TIMUR PASANG RUBUHA DI PASURUAN GUNA KENDALIKAN HAMA TIKUS

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Dr. Ir. Suwandi, M.Si. didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA, Kadistan Kabupaten Pasuruan, dan Jajaran Forkompim Kabupaten Pasuruan melakukan Gerakan Masal (Germas) Pemasangan Rumah Burung Hantu di Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan

Pemasangan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) di Kelompok Tani Rejeki Agung II Ds. Sambirejo, Kec. Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Kegiatan Pemasangan Rubuha ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Dr. Ir. Suwandi, M.Si, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Bapak Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Kepala BSIP Jawa Timur, kepala UPT Proteksi TPH Jawa Timur, Jajaran Forkompim Kab Pasuruan, Forkompim Kec. Rejoso dan Kepala Desa Sambirejo Kec. Rejoso
Dalam arahannya Dirjen Tanaman Pangan Bapak Dr. Ir. Suwandi, M.Si menyampaikan harapannya pemasangan rumah burung hantu dapet menekan serangan tikus dan merupakan salah satu pengendalian yang ramah lingkungan selain itu harapannya kelompok tani dapat memasang himbauan untuk tidak menembak burung hantu dan tidak mengunakan strum listrik sebagai pengendalian tikus karena berpotensi membahayakan keselamatan manusia. Harapannya petani sadar akan kelestarian alam, lingkungan, dan ekosistem sawah. Rencananya kegiatan serupa akan dilaksanakan serentak minimal 1 unit disetiap poktan melalui Gerakan Masal (Germas) Rubuha pada hari Sabtu, 13 Juli 2024. Rubuha yang sudah dipasang dan ditempati oleh burung hantu dapat mencover area persawahan seluas 5 Hektar.
Dalam kesempatan yang sama kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA menyampaikan serangan hama tikus dapat menurunkan produksi mencapai 10%, di Kabupaten Pasuruan ini merupakan daerah potensi serangan hama tikus, dengan pemasangan Rubuha ini mampu mengendalikan tikus secara alami dan kelompok tani yang lainnya dapat mencontoh kegiatan yang sama sehingga dapat mengendalikan tikus secara alami. Selain itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan menambahkan terdapat 5 daerah yang menjadi perhatian yaitu Kec. Grati, Pandaan, Purwodadi, kraton dan Sebagian Gondang Wetan.

Sementara itu Petani Kelompok Tani Rejeki Agung II Bapak Zainul Rosyid menuturkan awal mula mengenal dan menerapkan penggunaan Burung Hantu dan memasang Rubuha sebagai salah satu pengendali hama Tikus yaitu karena kejadian gagal panen yang dialami sampai tiga kali gagal panen berturut-turut walaupun sudah dilakukan berbagai cara pengendalian yang sudah dilakukan. Pada tahun 2015 diawali dengan swadaya Masyarakat terbangunlah tiga Unit Rubuha yang dibangun petani secara mandiri. Mulai pada saat itulah serangan hama tikus sudah menurun dan dapat panen Kembali. Beliau juga menambahkan pada tahun 2017 kelompok tani di Desa Sambirejo mendapat dana APBD Desa yaitu Pembangunan 23 Unit Rubuha tambahan untuk Desa tersebut yang terbagi menjadi tiga kelompok tani. Dalam Kegiatan dilakukan tiga pemasangan rumah burung hantu dikelompok tani Rejeki Agung II yang dilaksanakan secara swadaya yang dipasang di pematang sawah dan satu rubuha rencananya dipasang pada pohon. Proteksi-SJ

 

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top