TEMU PPAH TAPAL KUDA : PEMANFAATAN APH DALAM BUDIDAYA PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN

Kegiatan Pertemuan Bimtek PPAH Tapal Kuda Wilker Proteksi TPH Jember ke-5, bertempat di Kelompok Tani Sumber Rejeki, Desa Kedungdowo, Kec. Arjasa, Kab. Situbondo. Kegiatan ini merupakan hasil Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari kegiatan penguatan jaringan PPAH

Kegiatan Pertemuan Bimtek PPAH Tapal Kuda Wilker PTPH Jember ke-V, bertempat di Poktan Sumber Rejeki, Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo.  Kegiatan ini merupakan hasil Rencana Tindak Lanjut dari kegiatan Penguatan Jaringan PPAH  (kegiatan APBD Ta.2022). Dimana peserta bersepakat untuk mengadakan pertemuan secara swadaya secara bergiliran di masing – masing kabupaten di Wilayah Kerja Proteksi TPH Jember atau wilayah Tapal Kuda.

Semangat dan motivasi anggota jaringan PPAH Tapal Kuda di Wilayah Kerja Proteksi TPH Jember terhadap pengembangan Agens Pengendali Hayati sebagai bahan pengendali OPT Ramah Lingkungan sangatlah besar. Sehingga Pertemuan  PPAH Tapal Kuda secara swadaya sudah dilakukan di PPAH Turus Lestari, Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi, di PPAH Lestari Mandiri, Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, Klinik PHT Awan Gono Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang,  dan saat ini dilaksanakan di Kabupaten Situbondo tepatnya di PPAH Sumber Rezeki yang pernah menerima kegiatan P4 tahun 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh 226 petani, PPAH, Klinik, Poktan dan penggiat APH yang berada di Wilayah Tapal Kuda secara swadaya.

Tujuan dari Pertemuan Swadaya jaringan PPAH tapal kuda diantaranya :

  1. Wadah untuk bertukar informasi dalam pengembangan Agens Pengendali Hayati (APH) dan produk – produk hayati yang dikembangkan oleh anggota PPAH Tapal Kuda
  2. Wadah untuk terus menumbuhkan semangat dan motivasi anggota, baik anggota yang sudah lama aktif dalam pengembangan APH maupun anggota yang masih baru mengenal APH.
  3. Sarana Silaturahmi antar anggota jaringan PPAH tapal kuda yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Lumajang.

Pertemuan PPAH Tapal Kuda mengangkat tema “Pemanfaatan Agens Pengendali Hayati dalam Budidaya Pertanian Ramah Lingkungan”. Camat Kecamatan Arjasa dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih atas dilaksanakannya kegiatan ini di Kabupaten Situbondo, Khususnya di Kecamatan Arjasa. Sementara itu, Kepala Desa Kedungdowo selaku tuan rumah menyampaikan rasa terimakasih dan memohon maaf apabila ada kekurangan selama pelaksanaan acara temu lapang.

Plt. Koordinator Wilayah Kerja Proteksi TPH Jember, Matkasan, SP. melaporkan kegiatan ini dasar hukumnya hasil RTL Pertemuan ke IV di Klinik PHT Awan Gono, Kecamatan Kunir, Kabupate lumajang tanggal 29 Februari 2024, pertemuan PPAH tapal kuda diawali dr kegiatan penguatan jaringan PPAH yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Proteksi TPH Jember dengan didanai APBD TA.2022. hasil dari pertemuan tersebut adalah mengadakan  rencana tindak lanjut  pertemuan setiap 4 bulan sekali secara swadaya. Pertemuan swadaya telah dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Bondowoso.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Situbondo, dalam sambutannya kepala dinas yang diwakili Kabid Tanaman pangan, menyampaikan bahwa hasil dari kegiatan pertemuan hari ini akan ditindaklanjuti dengan penerapan pertanian organic seluas 10 ha dari rencana awal seluas 100 ha. Acara ini juga dihadiri dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dalam acara ini diwakili oleh Ibu Nur Rahmi Endah Utami beserta staff mewakili Direktur Perkindungan Tanaman Pangan, dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini yang telah terlaksana secara swadaya, semoga kegiatan seperti ini bisa dilakukan di daerah daerah lainnya. Dalam kesempatan yang sama Kepala UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini diwakili oleh POPT Ahli Madya Ir. Sri Sulistianingsih menyampaikan bahwa saat ini APH sudah berkembang sangat pesat dan petani mulai banyak menaplikasikan APH pada praktek pertaniannya. PPAH diharapkan dapat mendukung kemandirian petani dalam pertanian berkelanjutkan dengan menerapkan prinsip – prinsip PHT.

Pada setiap pertemuan swadaya diberikan materi pengembangan agens hayati baik dari akademisi, maupun dari perwakilan petugas POPT, dan dari perwakilan petani anggota PPAH Tapal kuda untuk menyampaikan hasil inovasi/pengembangan APH yang telah dilakukan di wilayahnya. Juga dilakukan pameran hasil kegiatan pengembangan APH di masing – masing lokasi, baik berupa produk – produk hayati maupun lahan yang sudah menerapkan agens pengendali hayati.

Pada kegiatan di Poktan Sumber Rezeki, dihadirkan Dr. Ir. Gatot Mujiono (Pakar PHT) yang merupakan akademisi dari Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Materi yang disampaikan adalah “Strategi Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) demi terwujudnya Pertanian Berkelanjutan”, pada penerapan PHT yang lebih penting adalah penerapan strategi PHT bukan hanya pengembangan teknologi, akan tetapi bagaimana petani dapat menerapkan strategi PHT yang sesuai dengan kondisi agroekosistem yang ada.

Materi selanjutnya adalah success story dari Aba Junaidi, PPAH Sumber rezeki, Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo mengenai Budidaya Bawang Merah Non Pestisida kimiawi, dengan mengaplikasikan berbagai jenis APH mulai dari persiapan sebelum tanah, persiapan bibit bawang merah dan pemeliharaan tanaman barang merah. percobaan yang dia lakukan yaitu pada  luasan 0,2 Ha dengan menggunakan kompos plus Trichoderma dan PGPR serta pemeliharaan tanaman dengan aplikasi pupuk Jakaba, Perangkap likat kuning untuk pengendalian ulat bawang merah, dan pestisida nabati. Total biaya produksi yaitu Rp. 14.825.000 dengan Hasil Panen mencapai Rp. 33.750.000 artinya beliau mendapatkan keuntungan dengan model budidaya tersebut sebesar Rp. 18.925.000.

Petugas POPT Kecamatan Arjasa, yaitu Meyliana Eva, mempraktekkan cara pembuatan Pupuk NPK Organik yang dapat menjadi salah satu solusi di tengah kelangkaan dan mahalnya harga pupuk kimia yang menjadi keluhan petani. Selain pemberian materi, dilakukan juga kunjungan ke laboratorium mini pengembangan agens hayati di PPAH Sumber Rezeki, yang juga merupakan penerima kegiatan Pemberdayaan petani dalam penerapan PHT (P4) TA 2024. Di laboratorium mini ditampilkan berbagai jenis produk hayati yang dikembangkan oleh PPAH Sumber Rezeki.

Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah Pertemuan Jaringan PPAH akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2024 di Kabupaten Bondowoso. Proteksi-RH

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top