TEMU LAPANG DAN PENCANANGAN MANAJEMEN TANAMAN SEHAT BAWANG MERAH.
UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Menggelar kegiatan Temu Lapang Manajemen Tanaman Sehat Bawang Merah 2024 (Rabu, 30/10/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten III Bidang Administasi Umum Provinsi Jawa Timur, Dr. Akhmad Jazuli, S.H., M.Si. Kepala Dinas Pertanian dan KP Jawa Timur, Dr. Ir. Heru Suseno, MT. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Ibu Wilujeng Ayu Renganis, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nganjuk Ibu Itsna Sofiyana, ST., MT., Jajaran Dinas Pertanian dan KP Jawa Timur, Petugas lapang POPT dan PPL , kelompok Tani Luru Luhur, serta petani bawang merah seKecamatan Rejoso.
Dalam sambutannya sekaligus laporan pelaksanaan kegiatan Kepala Dinas Pertanian dan KP Jawa Timur menyampaikan kegiatan Manajemen Tanaman Sehat (MTS) ini dilaksanakan selama 2 musim tanam. hasil dari pelaksanaan musim pertama menunjukan adanya peningkatan produksi dan produktivitas sebesar 20,72 persen, dan terdapat efisiensi biaya usahatani sebesar 7 sampai 10 persen sehingga meningkatkan keuntungan petani sebesar 67,96%. selain itu Penerapan MTS mampu menurunkan penggunaan pestisida kimia sebesar 50-80 persen, bahkan pada lahan studi tidak menggunakan pestisida kimia. Sejalan hal ini, Manajemen Tanaman Sehat, yang penerapannnya berskala luas, dapat menjadi salah satu alternatif mendukung Kebijakan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan maupun Pembangunan Pertanian Ramah Lingkungan. Selain hal tersebut, mempertimbangkan hamparan pertanian di lokasi MTS terkonstruksi dengan pendekatan sosial budaya dan kultur di dalam masyarakat sekitar.
Pada Kesempatan yang sama sambutan sekaligus pencanangan dan penerapan manajemen tanaman sehat bawang merah Jawa timur oleh Asisten III Bapak Akhmad Jazuli menyampaikan Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada petugas lapang baik POPT maupun PPL dalam mengawal kegiatan Manajemen Tanaman Sehat (MTS) ini. Namun demikian, produktivitas bawang merah di Jawa Timur ini masih perlu ditingkatkan mengingat potensinya masih cukup besar. Jazuli berharap Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten segera melakukan telaah, apa saja yang masih harus ditingkatkan lagi dan perlu kerja keras semua pihak termasuk Petugas lapang dan petani serta berharap model MTS ini nanti dapat dikembangkan di poktan dan gapoktan lain baik di Nganjuk dan Kabupaten sentra bawang merah lainnya, dan dengan Temu Tanam Bersama Bawang Merah Kegiatan Manajemen Tanaman Sehat di desa Sukorejo, kecamatan Rejoso, Nganjuk ini menjadi momentum kebangkitan Jawa Timur untuk terus menjadi yang terbaik dalam produksi dan produktivitas bawang merah untuk menjaga kestabilan inflasi dan memperkuat Ketahanan Pangan Nasional. Lebih lanjut Jazuli mengatakan, ilmu penerapan MTS yang telah berjalan selama satu musim tanam ini telah diserap dengan baik oleh petani. Sehingga diharapkan, diseminasi di berbagai daerah di Nganjuk dan daerah lain di Jatim bisa lebih masif. “Ini penting agar produktivitas pertanian dan perekonomian masyarakat juga lebih meningkat,” terangnya.
Dalam kegiatan Temu Lapang Manajemen Tanaman Sehat Bawang Merah juga terdapat pameran yang diikuti oleh UPT Proteksi TPH dan Wilker Proteksi TPH se Jawa Timur bertemakan mengenai Strategi dan teknologi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Proteksi_sjst.