Bawang merah merupakan komoditas sayuran yang telah lama diusahakan oleh petani sebagai usaha tani yang bersifat komersil. Meskipun bawang merah bukan merupakan kebutuhan pokok, akan tetapi kebutuhannya hampir tidak dapat dihindari oleh konsumen rumah tangga sebagai pelengkap bumbu masak sehari hari. Produktivitas bawang merah saat ini masih belum mencapai titik yang di harapkan, hal ini di sebabkan salah satunya karena keadaan tanah atau lahan yang sudah sakit karena sangat minimnya kandungan bahan organik dan mikroorganisme tanah yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu perlu dilakukan kaji terap mengenai pengaruh aplikasi bokashi dan agens hayati terhadap perkembangan dan produksi tanaman bawang merah. Tujuan dari kegiatan kaji terap ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian bokashi dan agens hayati terhadap perkembangan tanaman, serangan OPT dan produksi tanaman bawang merah. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan (P1 : aplikasi bokashi + Trichoderma sp, P2 : aplikasi bokashi + PGPR, P3 : aplikasi bokashi + Trichoderma sp + PGPR dan P0 : tanpa aplikasi bokashi dan agens hayati) dengan 6 ulangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa aplikasi bokashi plus agens hayati memberikan pengaruh terhadap jumlah daun dan produksi bawang merah. Produksi umbi bawang merah tertinggi dihasilkan pada perlakuan aplikasi bokashi plus PGPR yaitu sebesar 306,67 gram per tanaman. Jenis OPT yang di temukan yaitu penyakit mati pucuk, hama pengorok daun dan ulat bawang.